Breaking News

MUDA SEABREK PRESTASI


Akhi Dirman Al-Amin adalah sosok pemuda yang masa kecilnya gemar menulis, kedua orang tuanya M.Amin Bakar dan Siti Salmah mengaku anaknya memang gemar menulis puisi, cerita dan cita-citanyapun ingin menjadi bintang Film.

Anak yang lahir di-Desa Rato Dorowila Kabupaten Bima - NTB, 3 Oktober 1982 ini, mulai menulis sejak SD, namun mempublikasikan naskahnya baru pada saat menduduki bangku SMA.  Beberapa kali diundang dalam acara budaya terutama untuk membacakan puisi, pementasan drama/teater, juga untuk menjadi pembicara dan juri lomba.

Awal bikin film tahun 2005 dengan  judul “Lingi” yang di angkat dari Novel karya perdananya dengan judul yang sama, namun film dan novel tersebut kurang berhasil, sampai akhirnya tahun 2006 seorang teman menyarankan untuk merubah judul Novel yang lebih luas jangkuan, ahirnya dipilih judul "Sebab Cinta Tak Harus Berkata" siapa sangka  novel ini menjadi best seller hingga mengantarkannya menjadi utusan Indonesia di ajangSouth East Asia Literary Council (MASTERA NOVEL) 2006.

Seabrek prestasi dan penghargaan dalam lomba menulis tingkat Nasional, diantaranya Juara 3 (tiga) dua tahun berturut - turut lomba essay Helvy Tiana Rosa untuk naskah Helvy Itu Cinta dan Helvy Bicara Cinta, Perang dan Kemanusiaan (2008 dan 2009), nominasi AKU BISA 2009 untuk naskah Kupanggil Saja Dia Cinta (2009), The Most Inspiring notes (Pemenang Utama)  AKU BISA! International Publick Figure (2010), Antologi Problem Solving FLP (2008, dibukukan oleh INDIVA Press), Cerpenis terbaik di ajang UNSA AWARD 2010 dan menjadi Penulis terfavorit pilihan pembaca UNSA Award 2011, Pemenang utamaInspiration People Joy Tea (2012).

Selain di bidang kepenulisan, Atas dedikasinya dalam pembuatan film indie dan kepenulisan, tahun  2007 meraih penghargaan berupa Beasiswa Unggulan dari Biro perencanaan dan kerja sama luar negeri Depdiknas Pusat, menjadi salah satu peserta utusan NTB di Jambore Pemuda Indonesia (JPI) dan BPAP (Bakti Pemuda antar Propinsi) ke Aceh (2008).

Karya-karyanya tersebar di berbagai media massa Nasional dan Lokal Seperti; Majalah sastra Horison, Annida, Sabilli , Al- Izzah, Deep Smile File dan hampir di semua media lokal di NTB.

Menulis beberapa lakon Theater yang dipentaskan bersama Theater Al-Amin (Remaja Masjid Al-Amin), Sanggar Pasapu Monca, dan Sanggar SMAN 1 Sayapangga, antara lain; “Aceh itu, Sunyi itu, Luka itu”(2001), “Dongeng Kelabu Tentang Ayah”(2002), “Topeng Kaca”(2003), “Balada Lima Orang Muda” (2003), “Meniti Jejak Rasulullah” (2003), ”Taubat” (2003), “Jejak-jejak Darah” (2003), “Tak Ada Cinta Untuknya di Dunia” (2003), “Manusia Batu Yang Mencari Bening Cahaya” (2004),  “Wadu Ntada Rahi (Drama Kolosal Bima)” (2004), “Menggapai Hidayah” (2004), “Dukaku, Dukamu, Duka Indonesia (Do’a Buat Aceh dan Sumut)” (2005), “Kami Rindu Baginda Rasul (2005) dan Surat Cinta Buat Pohon – Pohon Meranggas (2006), Renungan Kermatian (2007), Ngena Ura (2007), Cermin (2007), Dalam Cinta, Ijinkan Kami Mengenangmu (2007), Safi’i dan Fatimah (2008). Sebagian besar disutradai sendiri dan juga sebagai pemain.

Bukunya yang telah terbit antara lain “Negeri Air Mata” (Kumpulan cerpen, 2005), “Ketika kata Menjelma Cahaya” (Antologi puisi, 2005), “Kisah Laut, Jibril dan Presiden” (Kumpulan Cerpen, 2005), Dzikir – Dzikir Sunyi (Kumpulan Cerpen, 2006) Bima…, Cinta Ini Untukmu (Kumpulan Puisi, 2006), Lingi (Novel, 2006), Biarkan Sepi Menari (Novel, 2008) dan Bicara Cinta (Kumpulan puisi, 2008), Selaksa Makna Cinta (2010), Antologi Puisi Majapahit (2010), Sketsa (2010), Munajat Sesayat Do’a (2010), Hapuslah Air Matamu (2010), Cinta Jangan Kau Pergi (2011), Pengantin-pengantin Al-Quds (2011), Selaksa Makna Ramadhan (2011), Blogger Berbagi Kisah (2011), Cerita Cinta Ibunda (2011), Mangga Golek Impian (2011), Pohon Keberuntungan (2011), Dalam Kasih Ibu (2011), Rumah Air (2011),  Insya Allah beberapa  lainnya dalam proses penerbitan.

Saat ini, selain menulis lagu-lagu nasyid. Lagu-lagu ciptaannya terdapat dalam album soundtrack Lingi, Album Al-Ikhwan “Renungan (Nasyid dan Puisi) dan soundtrack drama radio Wadu Ntanda Rahi, juga telah membuat 3  film indie, Lingi (2005, kerja sama FLP NTB dengan Foscoom Multimedia), Seperti Penyair (2006, Kerjasama FLP NTB dengan Yayasan Taawun), Surat Cinta Berwarna Merah (Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Depdiknas Pusat, 2007), 45 Hari di Aceh (2008) dan Biarkan Sepi Menari (2010). Lakon dramanya Wadu Ntada Rahi awal 2008, disandiwara radiokan di RRI Mataram.

Kini, selain beraktifitas sebagai  Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah NTB, Pengurus Masjid Al-Amin, Pj. Dakwah Remaja Masjid Al - Amin, Pemred Majalah Cahaya (FLP NTB & Remas Al-Amin), juga adalah Pengurus BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) Kecamatan Bolo, bergabung dengan sanggar Pasapu Monca pada divisi sastra dan Theater, penyiar Q-Rana RBC FM,  lead vokal Tim Nasyid Al – Ikhwan, Pimpinan Sanggar SMAN 1 Sayapangga, Pembina Olimpiade Komputer dan tentu saja, tetap menulis!

Sebuah karya tulis jika berhasil difilmkan akan menjadi lebih menarik, kata Akhi Dirman, itulah yang membuat tetap semangat membuat film, walau pada awal pembuatan film tahun 2005 kurang sukses, tetapi Akhi Dirman tidak patah semangat, Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, makanya dia tetap berkarya membuat film-film pendek atau film dokumenter walau harus menyisihkan sebagian gajinya sebagai guru honorer.

Sebetulnya Akhi Dirman sering mengajukan proposal ke Pemerintah Daerah, tapi satupun tidak pernah direspon padahal motivasi untuk membuat film, adalah semata-mata untuk memberdayakan anak-anak muda didaerahnya agar tidak salah arah dalam pergaulan yang nota benenya berpangkal dari ketidak adanya kegiatan.

Semangat anak-anak muda yang bergabung di teater sekolah dan juga organisasi pemuda untuk menjadi tim kreatif atau pemain film dengan sukarela, memompa semangat untuk terus berkarya, padahal untuk shooting dan proses editing memerlukan sarana, prasarana dan biaya yang tidak sedikit, untuk itulah film-film hasil produksi kami diikut sertakan dalam setiap Fistival Film Daerah maupun Nasional. Menang atau kalah, gak soal, yang penting kami bisa berekspresi, katanya.

Beberapa karya terbarunya “Mimpi-mimpi garsini” Jara Umum Festival Film Bandung 2015, “La Ni Ringu” Juara 3 Tingkat Nasional), “Anak-anak Merah Putih” Juara 5 Tingkat Nasional, “Gw Anti Rokok” Masuk 10 besar Nasional), “Saksi” Juara 3 Tingkat Propinsi.

Sosok guru ini, juga merupakan penulis dari buku “Jangan Bercerai Bunda (Catatan Hati Seorang Istri) yang ditulisnya bersama Asma Nadia, kakak tingkatnya di MASTERA, “Cinta Bumi Gora”, “Di Tanahku Tak Ada Air mata” dan “Catatan Gokil Ramadhan”


Account Facebook Akhi Dirman Al-Amin : https://www.facebook.com/akhidirman dan  https://www.facebook.com/akhidirman2

Trailler film Youtube :
Lingi Versi 1 :
Lingi Versi 2 :
Juara 1 Festival Bandung 2015
Anak-Anak Merah Putih
Penulis : abunawarbima@gmail.com